Film-film Kenamaan yang Pernah Dibintangi oleh Ray Sahetapy

Liputan6. com, Jakarta Ray Sahetapy, seorang aktor legendaris dari Indonesia, menghembuskan napas terakhir pada 1 April 2025. Ia meninggalkan banyak kenangan melalui film-film terbaik yang pernah ia bintangi. Karirnya dimulai pada tahun 1980-an, dan ia telah membintangi lebih dari 80 film dengan penampilan yang menakjubkan dan beragam. Untuk menghormati dedikasinya, berikut adalah tujuh film paling terkenal yang dibintangi oleh Ray Sahetapy.

Dengan bakat akting yang luar biasa, Ray Sahetapy berhasil menampilkan beragam karakter, termasuk yang kompleks dan menantang. Kehadirannya di setiap film, dari genre horor hingga drama, selalu memberikan kedalaman. Beberapa karyanya masih bisa ditonton di platform streaming, memungkinkan kita untuk terus mengenang dan menikmati penampilannya.

Ray tidak hanya dikenal lewat film-film dalam negeri, tetapi ia juga tampil di film internasional seperti Captain America: Civil War. Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tujuh film ikonik yang dibintangi oleh Ray Sahetapy, yang menjadikannya salah satu aktor terhebat di Indonesia.

1. Sejuta Serat Sutra (1981)

Dalam film Sejuta Serat Sutra, Ray Sahetapy berperan sebagai Yanuar, seorang pemuda yang terjebak dalam perselisihan keluarga mengenai warisan. Cerita ini mengeksplorasi dinamika keluarga dengan berbagai kepentingan yang bertentangan. Ray berhasil menggambarkan sisi egois dan perasaan mendalam dari karakternya, yang semakin menegaskan kemampuannya dalam memerankan karakter yang rumit.

Karakter yang dia mainkan dalam film ini mencerminkan keahlian Ray dalam menampilkan tokoh dengan konflik batin yang kuat. Meskipun Yanuar tampak sebagai sosok yang egois, Ray juga menunjukkan sisi kemanusiaan yang membuat karakternya menjadi lebih kompleks.

2. Kabut Ungu di Bibir Pantai (1981)

Dalam cerita Kabut Ungu di Bibir Pantai, Ray Sahetapy mengambil peran Yanto, seorang fotografer sukses yang menjadi sombong akibat pencapaiannya. Ketegangan dalam hubungan dengan istrinya, Lastri, meningkat ketika Yanto selingkuh dengan asisten barunya, Yati. Setelah perselingkuhannya terungkap, Yanto terlibat bentrok dengan Lastri, yang berujung pada kerusakan wajah istri tersebut. Mengira Lastri telah meninggal, Yanto kemudian menguburkannya, dan sejak saat itu, ia tak pernah lepas dari gangguan arwah Lastri.

Karakter Yanto yang jahat ini menunjukkan kemampuan Ray dalam memainkan berbagai peran.

3. Tujuh Manusia Harimau (1986)

Film Tujuh Manusia Harimau merupakan salah satu film klasik yang mengambil inspirasi dari cerita rakyat dengan sentuhan mistis. Ray Sahetapy berperan sebagai Gumara, seorang pemuda yang terjerat dalam dunia harimau yang berubah. Film ini memadukan elemen horor dan kepercayaan mistik yang mendalam, di mana Ray mampu menampilkan karakter yang berada dalam dilema antara takdir dan pertikaian batin.

Perannya sebagai Gumara semakin memperkuat posisi Ray sebagai aktor yang mampu menghidupkan kisah-kisah dengan latar budaya yang kental.

4. Noesa Penida (1988)

Ray Sahetapy berperan sebagai Jaya, seorang pemuda yang terjebak dalam kisah cinta segitiga di Bali. Dalam film ini, dedikasi Ray untuk menggambarkan karakter dengan banyak permasalahan batin sangat terlihat. Berkat penampilannya, Ray meraih nominasi Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia 1989, menegaskan kemampuannya untuk memerankan peran yang sarat emosi.

Film ini mengangkat tema mengenai cinta yang dilarang dengan latar belakang sosial yang kuat. Meskipun hubungan antara Jaya dan Sari (Ida Ayu Diastini) menghadapi banyak rintangan, penampilan kuat Ray memberikan kedalaman pada karakter Jaya, yang akhirnya harus mengalami penderitaan di Nusa Penida.

5. The Raid (2013)

The Raid merupakan film aksi Indonesia yang dikenal secara internasional, di mana Ray Sahetapy berperan sebagai tokoh pendukung yang menarik. Dalam film ini, Ray memainkan peran sebagai sosok yang terlibat dalam tindakan keras pasukan SWAT yang terjebak dalam gedung yang dipenuhi oleh penjahat. Meskipun bukan sebagai tokoh utama, Ray mampu memberikan kekuatan pada film ini.

Keberhasilan Ray dalam memerankan tokoh ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya ahli dalam drama, tetapi juga dalam film aksi. Untuk perannya, Ray berhasil mendapatkan Piala Layar Emas sebagai Aktor Pendukung Pria Terbaik di Indonesian Movie Awards 2013.

6. Haji Backpacker (2014)

Film ini menceritakan perjalanan rohani seorang pria bernama Mada (Abimana Artasatya) yang berusaha menemukan arti hidup. Ray Sahetapy berperan sebagai Ayah Mada, memberikan nuansa kebijaksanaan dalam karakternya. Karakter ini menjadi salah satu sosok penting yang membantu Mada mencapai ketenangan dalam jiwanya.

Karya ini menjadi salah satu film yang menyentuh banyak perasaan, di mana Ray memberikan pandangan yang bijak tentang kehidupan. Perannya yang mendalam memperkuat emosi dalam film yang mengangkat tema perjalanan spiritual ini.

7. Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Ray Sahetapy saat gala premier film Jin Khodam

Dalam film yang menegangkan ini, Ray Sahetapy berperan sebagai Lesmana, seorang pebisnis yang terlibat dalam kontrak dengan makhluk jahat. Karakter yang ia bawakan menambahkan elemen gelap dan misteri ke dalam alur cerita yang mendebarkan ini. Ada juga lanjutannya, Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020), di mana Ray kembali memerankan Lesmana.

Sifat ambisius dan kelam dari Lesmana yang diperankan oleh Ray memberikan dampak yang mendalam dalam setiap adegan, menjadikannya salah satu peran paling terkenang dalam perfilman horor Indonesia.

8. Jin Khodam (2023)

Film horor Jin Khodam mengisahkan seorang pemuda yang mengalami teror mistis di tempat asalnya. Ray Sahetapy memerankan tokoh utama yang sangat mempengaruhi alur cerita yang penuh ketegangan. Walaupun film ini tergolong baru, karakter yang dibawakan Ray meninggalkan kesan yang kuat dalam atmosfer menakutkan.

Sebagai seorang aktor berpengalaman, Ray tidak hanya memperlihatkan karakter yang menakutkan, tetapi juga mampu menunjukkan kedalaman psikologis dalam setiap aksi yang dilakukannya. Hal ini membuktikan bahwa Ray masih dapat menghidupkan genre horor dengan kualitas yang sangat baik.