Test Rider Ducati Ngaku Sulit Cari Penyebab Pecco Bagnaia Loyo Selagi Marc Marquez Justru Dominan

Jakarta, 2 Agustus 2025 (Bola.net) – Michele Pirro, test rider Ducati Corse, mengakui bahwa saat ini sangat sulit mengidentifikasi penyebab utama dari performa menurun Pecco Bagnaia, sementara Marc Márquez justru menunjukkan dominasi impresif bersama Ducati di musim MotoGP 2025.

Setelah 12 seri pertama musim ini, Bagnaia hanya berada di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 213 poin. Sementara itu, Marc Márquez duduki posisi puncak dengan 381 poin, unggul 168 poin—sebuah jarak yang sangat terasa dalam durasi kompetisi sejauh ini.

Pirro menyebut bahwa bakat luar biasa dan kemampuannya beradaptasi dalam segala kondisi yang dimiliki Márquez telah “mengguncang sistem”. Sementara Bagnaia, yang butuh beberapa balapan untuk menemukan tempo — karakteristik yang biasa — kali ini justru lebih kesulitan menemukan kembali sensasinya.

Ditegaskan oleh Pirro:

“Jelas, ketika Anda punya Marc sebagai rekan setim, yang tidak menyoroti masalah-masalah tertentu, sulit tahu apa yang sebenarnya jadi penyebabnya. Kami telah dan masih mencoba memahami, tapi tak ada satu pun elemen yang bisa menjelaskan mengapa Pecco tak bisa tampil seperti sebelumnya.”

Salah satu isu utama yang dihadapi Bagnaia sejak awal musim adalah kekurangan grip di ban depan, membuatnya sulit mempertahankan posisi terdepan setelah sekitar tujuh lap. Sebaliknya, Márquez tidak menghadapi kendala tersebut dan justru terasa sangat klop dengan Desmosedici GP25.


Konteks Lebih Lanjut dari Ducati:

AS.com menyoroti bahwa celakanya tidak ditemukan satu faktor konkret yang menjelaskan mengapa Bagnaia tidak bisa tampil seperti musim sebelumnya. Michele Pirro menyebut adaptasi Bagnaia ke GP25 jauh lebih sulit daripada rekan setimnya, sementara Márquez tetap tampil dominan tanpa banyak masalah sistemik.

Pirro menambahkan:

“Pecco memang butuh beberapa balapan untuk menemukan sensasi. Namun terlepas itu, Marc adalah sosok dengan bakat adaptif tinggi dan telah ‘mengacaukan’ sistem di tim.”
“Kami mencoba berbagai solusi, tapi tidak punya ‘tongkat sihir’. Tidak ada komponen instan yang bisa memperbaiki ini. Ini soal kerja tim dan menemukan harmoni. Sementara satu sisi box berjalan lancar, sisi lainnya tengah berjuang.”


Harapan Paruh Kedua Musim

Pirro optimistis Bagnaia masih bisa bangkit di sisa musim ini dan menjadikan paruh kedua sebagai titik balik untuk membangun momentum ke musim 2026. Paket motor yang akan digunakan tahun depan dinilai relatif sama, hanya sedikit evolusi. Oleh karena itu, jika Bagnaia bisa menemukan kembali “feeling”-nya sebelum akhir musim, maka pembuka musim 2026 bisa berada di posisi yang lebih baik.

Dengan waktu kedaluwarsa lebih banyak di sisa kalender balapan, Pirro yakin Ducati masih bisa membantu Bagnaia memulihkan performa dan kepercayaan diri di atas motor Desmosedici.


Kesimpulan

  • Performa menurun Bagnaia sulit dijelaskan oleh satu penyebab — Ducati belum bisa menemukan akar masalah setelah evaluasi berkali-kali.

  • Marc Márquez tampak menikmati adaptasi langsung ke GP25 tanpa kendala teknis, memperlebar jarak poin.

  • Michele Pirro menyebut kerja sama tim dan sinergi teknikal menjadi kunci untuk membantu Bagnaia bangkit di paruh musim selanjutnya.

  • Harapannya adalah Bagnaia bisa memaksimalkan sisa musim 2025 sebagai fondasi sebelum musim berikutnya.

Baca Juga: Isu Kapten Barcelona, De Jong Tegaskan Ter Stegen Masih Pemimpin Tim